Bagian 00 - Prolog

444 Words
Bagian 00 - Prolog Erde. Benua di mana seluruh takhayul dan fantasi hidup. Terletak jauh di samudera selatan, berbatasan dengan antartika, tersembunyi oleh lapisan kabut ajaib yang akan membingungkan para pelaut ulung. Banyak kehidupan terjadi di benua tersebut. Mulai dari takhayul peri, manusia serigala hingga manusia setengah dewa. Mereka, para demigod, hidup dan terjaga eksistensinya di lapisan kehidupan mereka sendiri. Para demigod tentu tidak lepas dari keberadaan para dewa dan dewi mereka, Mitologi Olympus. Demigod terlahir dengan dua cara, perkawinan langsung dengan para dewa atau disebut demigos murni. seperti Heracles, dan demigos yang terlahir dari doa karunia dewa, demigod campuran. Jauh di dalam lapisan Erde, sebuah ramalan hidup. Ramalan yang terdiri dari tiga bagian itu akan membawa perubahan besar di lapisan benua ini. Bahkan mengguncang eksistensinya. Dan, tidak ada yang tahu bahwa gadis kecil bersama teman-temannya yang akan menjadi bendera revolusi di dataran ini. * "Aduh!" seorang gadis langsung mengeluarkan umpatannya ketika mengetahui dirinya tersandung. Gadis itu lalu terduduk sambil melihat kondisi pergelangan kakinya. Memang hanya sedikit memar, namun terasa perih. "Huft, hanya memar rupanya. Aku harus cepat!" gadis itu kembali berdiri dan menaruh tas gendut miliknya di punggungnya. Langkahnya mulai nampak cepat ketika terdengar bel sekolah barunya yang menggema keras. Di pegangnya kuat-kuat formulir pendaftaran miliknya, itu adalah satu-satunya jalan agar dia bisa lari dari masalahnya di rumah. Orang tua yang jahat, saudara yang cuek, itu sudah menjadi makanan mengerikan untuknya. "Aw!" erangnya keras ketika bahunya kembali tertabrak seseorang. Argh, benar-benar hari yang menyebalkan. Gadis itu berbalik dan mendapati seorang gadis sebaya dengannya yang menabrak dirinya. "M-maafkan aku, aku tak bermaksud untuk .." "Sudahlah, tak apa." gadis itu tersenyum kepada gadis pirang yang menabraknya. Gadis berambut pirang itu lalu mengulurkan tangannya, "Aku Asteria, kau?" "Aku Nyxabella." Nyx menjawab uluran Aster. Mereka berdua lalu saling berpandangan, canggung mencari topik pembicaraan. "Bisa kita menjadi teman?" Aster tersenyum, Nyx melongo tak percaya. Ia baru saja masuk ke sekolah dan sudah mendapat teman?! "T-tentu saja." mendengar jawaban Nyx, tiba-tiba saja Aster menggandeng Nyx dan menggeretnya masuk ke sekolah barunya. "Hei, kita mau kemana?!" Nyx berteriak ketakutan karena Aster menyeretnya tanpa ampun. "Berkeliling sekolah tentunya, ayolah." ujar Aster enteng seolah tanpa beban. Nyx memutar bola matanya jengah, dia tak menyangka akan mendapat teman seperti ini. "Ngomong-ngomong, rambutmu keren." ujar Aster lagi, sambil melirik ke rambut Nyx yang berwarna putih kapas. "Terimakasih." Nyx tersenyum kecil. Dia masih menyayangkan pergelangan tangannya yang memerah akibat digeret tanpa ampun oleh gadis yang menjabat titel sebagai teman barunya ini. Nyx agak melongo melihat papan nama sekolahnya yang terpampang lebar di depannya saat ini, 'OLYMPUS ACADEMY' BRUK!     ***     Welcome, to Olympus Academy!     Mungkin judulnya norak atau kekanak-kanakan, ehehe. Nope, selama isinya berbobot masalah judul ga jadi masalah. Meski judulnya ‘akademi’ tapi isinya menyorot tentang Nyx dan kawan-kawannya. Jadi kuucapkan, selamat membaca untuk para pembaca yang dermawan!    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD