Sarah hanya mengikuti saja kemana Daniel membawanya pergi karena Daniel tak mengatakan kemana mereka akan makan malam. Memang salah satu kebiasaan mereka ketika memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih dengan selalu menyempatkan makan malam bersama setelah selesai bekerja. Karena dalam makan malam itu mereka bisa saling mengobrol banyak hal tapi tidak boleh tentang pekerjaan. Karena mereka sudah berkomitmen ketika selesai bekerja, mereka tak lagi boss dan bawahan melainkan sepasang kekasih. Dan selama ini kebiasaan yang mereka terapkan cukup efisien dan membuat hubungan mereka jauh lebih dekat.
Mobil yang membawa mereka berhenti di sebuah restoran yang sangat mewah di kota ini. Dan Sarah tahu benar berapa biaya yang dibutuhkan jika makan disini. Dan bagi Sarah yang hidupnya pas-pasan tak pernah terbayangkan olehnya untuk makan malam di tempat ini kecuali Daniel yang mengajaknya. Dulu mereka pernah kesini untuk bertemu dengan salah satu klien dari Singapore. Dan Daniel memilih restoran ini untuk menyambut kliennya. Dan kali ini Daniel lagi-lagi membawanya kesini.
"Niel kamu ga salah kita makan disini? Disini tuh makanannya mahal banget loh. Mending kita cari restoran lain aja." Kata Sarah mencoba bernegosiasi dengan Daniel
"Babe, kamu tahu siapa aku kan? Aku Daniel Willson. Kalau cuma makan di restoran ini aku ga bakalan bangkrut. Jadi ga usah kamu pikirin." Kata Daniel sombong
"Iya.. iya bapak Daniel Willson ga akan kekurangan uang cuma makan di restoran ini." Kata Sarah dengan nada yang menyindir
"Hahahaha"
Daniel tertawa mendengar kekasihnya ini meledeknya. Lagi-lagi Daniel kagum dengan wanita di sampingnya. Karena Sarah sangat berbeda dengan kekasihnya sebelumnya. Bila sebelumnya para wanita mendekati karena dirinya yang merupakan CEO perusahan Willson dengan segala harta yang berlimpah sehingga para wanita itu dapat hidup dengan sangat nyaman dan bergelimang harta jika hidup bersama Daniel. Tapi wanita disampingnya, Sarah Wicaksana tak sedikit pun meminta hal-hal yang berlebihan pada Daniel. Bahkan Sarah lah yang sering protes jika Daniel membelikan barang-barang yang terlewat mahal dan bukannya Daniel mendapat pelukan tapi malah dapat Omelan dari Sarah karena dirinya membeli barang yang tidak begitu penting dan suka menghambur-hamburkan uang saja. Dan Daniel suka sifat Sarah yang satu ini. Setidaknya Sarah sedikit bisa mengontrol hobi Daniel yang suka beli barang-barang mahal.
"Dengar ya my baby Sarah. Aku tahu kamu ga suka kalau aku ngajak kamu ke tempat kayak gini atau beliin kamu barang-barang mewah. Tapi nanti ketika kamu jadi nyonya Willson semua kekayaan yang aku punya akan jadi milik kamu juga. Lagian aku ngelakuin ini semua buat nyenengin kamu kok. Jadi sesekali kita makan di tempat kayak gini ga papa kan?" Kata Daniel membujuk Sarah
Sarah memandang wajah laki-laki tampan di hadapannya. Ia bisa melihat di matanya Daniel begitu sayang pada dirinya. Ya walaupun terkadang tindakan Daniel suka berlebihan tapi Sarah tahu niat Daniel hanya ingin membuatnya senang aja.
"Ok. Tapi kamu ingat satu hal aja. Aku ga butuh semua ini kalau alasannya buat aku bahagia. Cukup ada kamu aja itu lebih dari cukup buat aku." Kata Sarah menatap Daniel balik
Daniel terpana dengan kata-kata yang Sarah katakan. Ia tak salah memilih Sarah untuk menjadi pendamping hidupnya. Selain sang mama juga suka dengan Sarah tapi Sarah juga bisa menjadi penyeimbang dalam hidupnya.
"Udah yuk kita masuk." Ajak Daniel
Sarah pun mengangguk dan mengikuti Daniel masuk ke dalam restoran itu.
"Selamat bapak Daniel." Sapa pelayan restoran
"Malam. Saya sudah melakukan reservasi untuk 2 orang." Kata Daniel datar
"Baik pak. Mari saya antar ke meja bapak." Kata pelayan restoran itu
Daniel pun mengangguk dan mengikuti pelayan itu membawa mereka ke meja dimana mereka makan. Dan tak lupa Daniel terus menggandeng tangan Sarah selama menuju meja mereka.
"Silahkan bapak dan ibu. Mau sekalian pesan?" Tanya pelayan restoran itu
"Babe kamu mau pesan sekalian?" Tanya Daniel
"Boleh deh." Jawab Sarah
Sang pelayan itu langsung memberikan menu kepada Daniel dan Sarah.
Sarah kaget ketika melihat buku menu di restoran itu karena harga makanannya yang mahal-mahal. Jika bisa dibilang harga satu makanan disini bisa digunakan Sarah untuk makan selama 2 Minggu lamanya.
"Babe kamu mau pesan apa?" Tanya Daniel
"Hmmm aku samain kayak kamu aja deh." Jawab Sarah menutup buku menunya
Ia tak mengerti dengan nama makanan disini. Jadi daripada salah lebih baik samakan saja dengan makanan yang Daniel pilih.
Daniel pun kemudian menyebut pesanannya kepada pelayan itu. Dan setelah itu mereka pun terlibat obrolan yang seru sampai-sampai tak terasa mereka menghabiskan makan malam mereka.
"Gimana makanannya enak?" Tanya Daniel
"Enak sih tapi kita ga usah sering-sering makan disini ya. Mahal banget Niel. Kalau cuma makanan kayak gitu mending aku aja yang masak. Pasti rasanya ga kalah deh sama masakan di restoran ini." Kata Sarah kembali tak mengatakan ketidaksukaannya
"Bener ya kamu bakalan masakin aku makanan yang enak setiap hari sampai kita tua nanti." Kata Daniel mulai serius
Sarah mengerutkan keningnya ketika mendengar kata-kata Daniel yang aneh.
"Maksud kamu apa Niel ngomong kayak gitu." Tanya Sarah balik
"Babe aku tahu kita baru sebentar saling kenal tapi entah kenapa aku udah cocok banget sama kamu. Aku ngerasa kamu adalah wanita yang aku tunggu selama ini. Aku mau setelah ini kita jalani hidup bersama-sama. Sarah Wicaksana Will you married me?" Tanya Daniel sambil menyodorkan sebuah kotak cincin di depan Sarah
Sarah yang kaget hanya menutup mulutnya tak percaya. Laki-laki yang ia kenal karena perjodohan sekarang melamarnya untuk dijadikan istri. Apa semua ini mimpi?
"Niel kamu serius soal ini? Kamu tahu kalau pernikahan adalah sesuatu yang sakral jadi aku ga mau main-main soal pernikahan." Kata Sarah serius
"Aku ga pernah seserius ini Babe. Mungkin kamu mengira jika aku belum siap buat menikah dan aku akuin itu benar. Tapi setelah bertemu kamu semuanya berubah. Aku mau menjadi laki-laki yang akan melindungi dan menemani kamu sepanjang sisa umurku. Dan itu hanya dengan kamu Sarah Wicaksana." Kata Daniel menatap mata Sarah dengan sangat serius
Sarah kembali menatap mata Daniel apakah ada kebohongan di mata-mata laki-laki di hadapannya ini. Dan hasilnya ia tak menemukan ada kebohongan disana. Ia bisa melihat sorot penuh keyakinan yang Daniel tunjukkan padanya. Dan itu membuat Sarah yakin untuk menerima lamaran Daniel.
"Yess I DO." Jawab Sarah yakin
Wajah Daniel yang awalnya tegang menjadi sumringah ketika Sarah menerima lamarannya.
"Thanks babe. Aku tahu kamu pasti bakal menerima lamaran aku. Kamu ga bakal nolak lamaran dari Daniel Willson kan?" Kata Daniel sombong
"Dasar sombong. Sepertinya aku ga boleh menghilangkan kesempatan emas untuk menjadi nyonya Willson dan aku bakal habisin uang kamu." Kata Sarah menggoda
"Kamu bisa habisin semua uang yang aku punya. Karena semuanya buat kamu." Kata Daniel yang sudah memeluk Sarah erat
Dan sisa malam itu mereka habiskan dengan penuh kegembiraan. Apalagi Sarah sekarang ia sudah menjadi tunangan Daniel Willson. Dan setelah ini ia harus siap dengan segala hal yang terjadi jika orang-orang tahu tentang hubungannya dengan Daniel.
@ apartemen Daniel
"Jadi apa jawaban kamu Daniel Willson." Tanya Melisa Willson
Saat ini Melisa Willson sedang berada di apartemen putra keduanya. Ia sudah 1 bulan lebih sejak ia memperkenalkan Sarah pada putranya. Dan mengatakan jika ia ingin Daniel menikah dengan Sarah. Dan putranya ini minta waktu buat mengenal Sarah lebih dalam. Dan hari ini Melisa ingin tahu jawaban dari putranya.
"Kemarin Daniel sudah melamar Sarah ma. Dan soal pernikahan aku dan Sarah ga mau buru-buru dulu. Mungkin 3- 6 bulan ke depan kita bakal bahas soal pernikahan." Kata Daniel menjelaskan
"Ya ampun sayang. Mama senang banget akhirnya kamu sudah menemukan wanita yang tepat. Dan mama yakin Sarah akan menjadi wanita yang bisa melengkapi kamu." Kata Melisa bahagia
Daniel senang jika mamanya sangat bahagia mendengar kabar baik ini. Ia pun juga senang akhirnya bisa mengikat Sarah dan sekarang Sarah sudah menjadi tunangannya. Sehingga tak ada laki-laki yang berani mendekati Sarah lagi. Karena Sarah adalah miliknya.
Happy reading