Daniel baru saja selesai mandi setelah seharian ini ia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang memang harus ia selesaikan segera. Apalagi project pembangunan hotel dan resort di Lombok juga sedang dalam progress jadi Daniel harus extra focus untuk mengerjakan project itu. Apalagi hari ini Sarah pulang lebih cepat jadi Daniel harus mengerjakan beberapa pekerjaan sendiri. Daniel juga merasa aneh ketika Sarah bekerja dengannya ia kagum dengan skill yang dimiliki Sarah. Walaupun ia baru bekerja sebagai asisten Daniel tapi Sarah dengan cepat bisa beradaptasi. Dan Daniel merasa semua pekerjaannya jadi cepat selesai. Beda sekali dengan sekretaris- sekretarisnya yang sebelumnya. Ketika mengingat nama Sarah ia jadi rindu dengan gadisnya itu. Ingin rasanya ia bertemu dengan gadisnya itu. Tapi sayang besok ia tak berangkat ke kantor karena besok memang hari libur.
Daniel pun sedang bersantai di apartemennya sambil meminum soda setelah ia selesai mandi. Dan saat itu hpnya berbunyi dan seulas senyum terlihat di wajah tampan Daniel ketika tahu nama orang yang menelponnya saat ini. Nama Sarah tertera di layar HP milik Daniel dan ia pun segera mengangkat telepon dari gadis yang baru saja ia bayangkan.
"Halo baby. Are you Ok now?" Tanya Daniel dengan lemah lembut
"Hai Niel. Aku baik-baik aja. Tadi gimana di kantor? Pasti banyak pekerjaan ya? Maaf ya aku harus pulang duluan dan ga bisa bantuin kamu." Kata Sarah merasa ga enak
"ITS Ok baby. Ya kamu tahu kita lagi ngerjain project baru di Lombok kan jadi memang lagi banyak kerjaan kan. Tapi kamu tenang aja semuanya masih bisa aku atasin kok." Kata Daniel menenangkan Sarah
"Syukur deh kalau semua baik-baik aja. Aku sempat ngerasa gak enak gara-gara tadi pulang lebih awal." Kata Sarah lega
"Kamu udah makan malam baby?" Tanya Daniel perhatian
"Aku baru aja selesai makan malam. Hmmm.. Daniel aku mau ngomong sesuatu sama kamu." Kata Sarah dengan nada yang ragu-ragu
"Kamu mau ngomong apa baby." Tanya Daniel balik
"Sebelumnya aku mau bilang makasih buat semua hal yang kamu lakuin buat aku tadi siang. Aku merasa beruntung mendapatkan perlakuan seperti itu tadi. Dan aku mau ngomongin soal perjodohan itu." Kata Sarah langsung
"Kamu ga usah bilang makasih sama aku. Aku senang kalau bisa bantu kamu. Terus kamu mau ngomong apa soal perjodohan kita." Tanya Daniel balik
Di seberang telepon Sarah menguatkan tekadnya untuk mengatakan ini kepada Daniel. Dan semoga saja keputusan yang sudah diambilnya tidak salah.
"Daniel aku menerima perjodohan ini. Aku mau mencoba menjalin hubungan sama kamu." Kata Sarah akhirnya
"Wooow. Baby are you sure about that?" Kata Daniel sumringah
"Aku sudah memikirkan soal itu sejak tadi. Aku ngerasa semenjak kita dekat aku nyaman sama kamu. Walaupun kita belum terlalu mengenal satu sama lain tapi aku mau mencoba untuk menjalin hubungan sama kamu. Mungkin kita bisa berpacaran dulu seperti saran kamu sama ibu Melisa waktu itu. Karena untuk menuju pernikahan kita butuh waktu untuk sampai kesana. Tapi jika kamu mau menjalani ini sama aku." Kata Sarah
"Ofcourse baby. Aku juga tahu kita belum saling kenal satu sama lain. Dan aku juga merasa kita seperti sudah kenal sejak dulu. Aku ngerasa kamu bukan hanya gadis yang mama jodohkan sama aku. Tapi kamu juga bisa jadi partner aku. Dan aku yakin kita akan cocok nanti." Kata Daniel bahagia
"Semoga saja kita cocok ya. Aku boleh minta satu hal sama kamu?" Tanya Sarah
"Kamu mau minta apa baby." Tanya Daniel mesra
"Kalau bisa ketika kita di kantor kita tetap bersikap profesional. Jika perlu ga ada yang boleh tahu kalau kita kalau kita berpacaran. Aku cuma ga ingin gara-gara kita memiliki hubungan, orang-orang kantor jadi menganggap kalau aku manfaatin kamu." Kata Sarah menjelaskan
Daniel memang tak salah pilih pendamping hidup. Gadisnya ini memang berbeda dari wanita-wanita lain diluar sana. Gadisnya ini tak ingin menyalahgunakan kekuasaan yang ia miliki demi kepentingan dirinya sendiri. Seperti biasa gadisnya ini selalu ingin menjadi sosok wanita yang mandiri. Dan Daniel suka itu.
"Ok. Tapi ketika kita hanya berdua kita ga perlu bersikap formal. Ok baby." Pinta Daniel
"Iya." Jawab Sarah di seberang telepon
"Ya udah kamu istirahat dulu. Ini udah malam saatnya tidur kan. Jangan lupa kunci kamarnya sebelum tidur." Kata Daniel mengingat
"Iya aku tahu. Ya udah kamu juga tidur. Good night." Kata Sarah
"Good night baby." Jawab Daniel sumringah
Baru saja Sarah menutup telepon dari Daniel dan ia merasa lega dan deg-degan karena akhirnya ia setuju tentang perjodohan itu. Ia sudah mengumpulkan tekadnya untuk memulai hubungan baru bersama Daniel. Dan semoga kedepannya akan jauh lebih baik.
Sementara itu di apartemen Daniel tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya karena gadisnya akhirnya mau menerima perjodohan ini. Dan ia merasa jika Sarah adalah wanita yang tepat yang akan menjadi partner hidupnya.
Tak terasa 1 bulan lamanya hubungan antara Daniel dan Sarah terjalin. Dan selama itu juga mereka saling merasa nyaman satu sama lain. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama ketika diluar jam di kantor. Dan rutinitas yang mereka sukai adalah ketika mereka makan malam bersama sambil bercerita tentang banyak hal. Entah kenapa mereka merasa sudah saling kenal satu sama lain sejak lama. Dan Daniel juga merasa Sarah adalah pendengar yang baik. Ketika Daniel bercerita Sarah selalu mendengarkan semua ceritanya terkadang ia juga sering memberikan saran yang baik buat Daniel. Walaupun terkadang mereka juga sering bertengkar karena Daniel pernah melihat secara terang-terangan ada karyawan di kantornya suka dengan Sarah.
"Babe, tadi aku lihat ada cowok yang ngasih kamu bunga. Dan aku dengar kalau cowok itu menyatakan perasaannya sama kamu ya?" Kata Daniel cemburu
"Hahhhh"
Sarah hanya bisa menghela nafasnya ketika tahu kalau kekasihnya ini dalam mode cemburu. Dan pasti akan susah memberikan penjelasan jika seorang Daniel Willson sudah cemburu seperti ini.
"Mr. Daniel Willson jangan bilang kalau kamu cemburu lagi." Kata Sarah penuh selidik
"Pacar mana yang ga cemburu jika tahu kalau ada cowok lain menyatakan perasaannya sama pacarnya. Ini bukan pertama kalinya ada cowok yang nyatain perasan sukanya sama kamu loh. Sebelumnya juga pernah kan?" Kata Daniel sewot
"Iya trus kenapa? Aku juga ga nerima mereka kan? Jadi ga ada masalah kan?" Kata Sarah cuek
Daniel menarik tangan Sarah dan mendudukkan kekasih hatinya ini di pangkuannya.
"Babe, harusnya mereka tahu kalau Sarah Wicaksana hanya milik Daniel Willson. Jadi mereka ga perlu nyatain perasaannya lagi sama kamu." Kata Daniel membelai wajah cantik Sarah
"Cuppp"
Sebuah ciuman mendarat di bibir Daniel. Hanya sebuah ciuman yang bisa menjinakkan dan meluluhkan seorang Daniel Willson.
"Dengar ya Mr. Daniel Willson. Kamu tahu kalau aku sayang sama kamu. Dan aku ga punya hak untuk melarang cowok suka sama aku. Tapi yang harus kamu tahu aku ga akan pernah menerima mereka. Karena aku sudah menjadi milik Mr. Daniel Willson yang cemburuan." Kata Sarah meledek Daniel
Sebuah senyuman terlihat di wajah tampan Daniel. Ia menjadi laki-laki paling bahagia karena bisa mendapatkan Sarah dalam hidupnya. Wanita mandiri yang sudah membuat seorang Daniel Willson begitu terpesona kepadanya dan jatuh cinta setiap harinya.
"Aku tahu kalau aku cemburuan. Karena aku ga mau kehilangan kamu dan aku sangat mencintai kamu babe." Kata Daniel menatap penuh cinta
"I know that. Aku juga mencintaimu laki-laki cemburuannya yang ada di depan aku ini." Kata Sarah menggoda Daniel
Happy reading....