Di sebuah restoran Jepang tampak seorang wanita yang masih terlihat cantik walaupun usianya sudah tak lagi muda. Dengan penampilan yang bisa di bilang trendy membuatnya terlihat jauh lebih muda dari usianya yang sebenarnya. Wajahnya yang khas wanita Jawa membuat seorang laki-laki asing bernama George Willson jatuh cinta padanya dan dengan cepat langsung menjadikan wanita itu istrinya. Hingga ia sekarang sudah menjadi ibu dari 3 anak yang tampan dan cantik. Dan wanita itu adalah Melisa Willson. Menurut orang kehidupannya sudah sangat sempurna karena memiliki keluarga yang bahagia dan suami yang begitu mencintainya. Tapi di usianya sudah menginjak 53 tahun ia ingin melihat putra keduanya menikah dan memberinya cucu. Walaupun ia sudah mendapatkan cucu dari putra sulungnya tapi ia ingin melihat anak keduanya bangkit dari keterpurukannya dan memulai lagi hidup barunya. Karena sebagai seorang ibu, ia tahu kenapa alasan sang putra tak juga kunjung menikah sampai saat ini. Sedangkan untuk anak bungsunya ia tak begitu ambil pusing karena selain usianya yang masih muda tapi ia juga tahu jika putrinya sudah memiliki pacar bahkan mereka berencana untuk bertunangan segera. Tapi ia masih bingung dengan putra keduanya yang tahun ini sudah berusia 30 tahun tapi tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia akan menikah. Dan itu membuatnya khawatir. Melisa tahu kenapa alasan sang putra hingga detik ini belum juga menikah. Ini terkait dengan masa lalu Daniel yang membuatnya tak memikirkan tentang pernikahan. Tapi sebagai seorang ibu Melisa tak ingin anaknya terpuruk semakin dalam. Ia ingin anaknya bangkit lagi. Maka dari itu ia ingin bertemu dengan anaknya untuk membahas soal ini.
Sudah hampir setengah jam lamanya Melisa menunggu putranya dan hingga detik ini belum terlihat juga dimana putranya berada. Tapi tadi sang putra sudah menelponnya kalau ia akan datang agak terlambat karena ada meeting yang harus ia lakukan. Jadi disinilah Melisa menunggu sang putra sambil meminum tehnya.
"Sorry Ma Daniel terlambat." Daniel baru saja sampai di restoran dimana ia berjanji bertemu sang mama.
"Ga papa sayang mama tahu kamu baru aja selesai meeting. Tadi mama udah pesanan kamu sushi kesukaan kamu. Mama harap kamu suka, " kata sang Mama yang sudah mulai makan.
"Ma ada apa mama ketemu sama aku? Ada yang mau mama bicarain sama Daniel?" tanya Daniel langsung
"Kita makan dulu baru bicara. Mama udah lapar nunggu kamu soalnya," kata sang Mama yang fokus makan.
Daniel pun tak bisa membantah ia pun juga menghabiskan sushi yang di pesankan oleh sang mama. Mereka makan dalam diam dan tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut sang mama. Jadi Daniel akan menunggu sampai selesai dan mamanya bicara.
"Gimana keadaan perusahaan sekarang?" tanya sang mama membuka pembicaraan.
"Perusahaan baik-baik aja kok Ma. Rencananya perusahaan akan membuat project hotel dan resort baru di Lombok dalam waktu dekat. Jadi sekarang Daniel sedang fokus sama project baru itu."
"Good. Papa memang gak salah mempercayakan perusahaan di tangan kamu," kata sang Mama memuji.
"Makasi Ma. Daniel sudah berjanji sama Papa kalau Daniel akan membuat perusahaan Papa jadi lebih maju ketika Papa memberikan Daniel tanggung jawab untuk memimpin perusahaan Papa." Melisa tersenyum bangga melihat hasil yang didapat putranya itu.
"Ok sekarang mama mau bicara serius sama kamu. Kamu pasti tahu apa yang mau mama bicarakan. Apa sekarang kamu punya pacar? Atau kapan rencana kamu menikah?" tanya sang mama serius.
Lagi-lagi pertanyaan yang sama selalu sang mama tanyakan 2 tahun terakhir. Dan sampai detik ini jawabannya masih akan sama.
"Ma aku belum ada rencana buat menikah. Aku mau fokus kerja dulu. Apalagi ada beberapa project yang harus aku selesaikan tahun ini. Jadi aku belum memikirkan soal menikah," kata Daniel memberi pengertian pada sang mama.
"Niel tahun ini kamu udah 30 tahun. Mama hanya ingin kamu menemukan seseorang yang dapat menjaga kamu dan mencintai kamu. Mama cuma ingin melihat Daniel yang dulu kembali. Apa hal itu susah?" tanya sang mama mulai berkaca-kaca.
"Ma, suatu hari nanti Daniel pasti akan menikah dan menemukan wanita yang Daniel cintai. Tapi untuk saat ini Daniel belum bisa." Daniel tidak tahu harus bicara seperti apa lagi kepada sang mama.
"Apa ini semua masih berhubungan dengan Thalita sehingga kamu belum juga mau membuka hati kamu buat wanita lain," kata sang Mama langsung.
Daniel terlihat shock ketika sang mama menyebut nama itu lagi. Sudah 4 tahun lamanya Daniel tidak lagi mendengar nama itu di sebut lagi. Nama yang dulu membuat dirinya jatuh cinta setengah mata dan nama itu jugalah yang membuatnya menjadi laki-laki dingin seperti saat ini. Nama yang sudah mengubah seorang Daniel Willson yang dulunya seorang yang hangat menjadi seorang yang dingin bahkan tidak mau lagi membuka hati untuk wanita lain.
"Ma stop sebut nama itu lagi. Daniel gak suka mama sebut nama itu lagi. Daniel sudah melupakan nama itu sejak lama jadi mama jangan pernah menyebut nama itu lagi," kata Daniel emosi.
"Kalau gitu buktikan sama mama kalau kamu sudah melupakan wanita itu. Mama akan menjodohkan kamu dengan sahabat Vina kakak ipar kamu. Dan mama mau kamu bisa menerima perjodohan ini. Dan mama tidak suka menerima penolakan dari kamu lagi."
Daniel kembali terdiam. Ia kembali mengingat kembali kenangan masa lalu bersama wanita bernama Thalita. Dan rasa sakit di hatinya langsung bisa Daniel rasakan kembali saat ini.
"Ok beri Daniel waktu 1 bulan untuk memikirkan semuanya. Daniel juga harus tahu siapa gadis yang mama jodohkan sama aku. Tapi mama tidak boleh memaksa kalau aku tidak suka sama gadis itu."
"Ok deal. Mama tunggu 1 bulan buat kamu kenal sama dia. Mama akan mengatur pertemuan kamu dengan dia. Mama yakin dia akan bisa membuat kamu jatuh cinta padanya dan melupakan Thalita." Melisa yakin jika gadis yang akan ia perkenalkan pada Daniel pasti bisa membuat sang putra melupakan Thalita wanita dari masa lalunya.
"Ok ma Daniel setuju."
"Kalau gitu mama pulang dahulu. Papa sudah menunggu mama di rumah. Dan ingat satu hal mama melakukan semua ini karena mama sayang sama kamu dan mama ingin membuat kamu bahagia," kata Melisa sambil mengelus pipi sang putra yang sudah ditumbuhi brewok.
Daniel masih tetap berada di restoran Jepang itu setelah sang mama pergi. Ia masih memikirkan semuanya. Ia tahu niat sang mama baik untuk kebahagiannya tapi Daniel masih merasa ada rasa sakit ketika memulai suatu hubungan baru. Padahal peristiwa itu sudah 4 tahun yang lalu tapi bagi Daniel itu masih terasa seperti kemarin. Bagaimana dulu wanita yang ia cintai dengan teganya melakukan hal yang menbuat membencinya hingga saat ini. Dan membuatnya menutup hati untuk wanita lain.
Sementara itu di sebuah coffe shop tampak seorang gadis cantik sedang meminum kopinya dan menunggu kedatangan seseorang.
"Sarah." Wanita yang bernama Sarah itu pun menengok ke arah orang yang memanggil namanya.
"Hai Vin," Kata gadis bernama Sarah yang langsung memeluk orang yang memanggilnya.
"Sorry ya aku baru datang. Tadi Isabel sedikit rewel ketika aku mau berangkat kesini."
"Ga papa kok aku juga baru 10 menit sampai disini. Bagaimana kabar keponakan aku yang tambah lucu itu. Aku kangen banget ketemu sama dia tapi belum ada waktu buat main kesana," kata Sarah menyesal.
"Isabel baik kok. Dia tambah manja sama Papanya. Dan manja sama aku kalau mau minum s**u, makan, dan mau tidur aja. Sisanya selalu sama Papanya terus," kata Vina cemberut.
"Hahahaha. Kayaknya ini karma buat kamu deh dulu pas hamil kamu enggak mau dekat-dekat sama suami kamu. Jadi sekarang anak kamu jadi lengket banget sama Papanya." Apa yang Sarah katakan memang benar dulu Vina ketika hamil maunya manja sama suaminya dan sekarang anaknya yang begitu manja dengan Papanya.
"Kayaknya sih gitu. Apalagi wajah Isabel 100 % mirip banget sama Bang Danny. Jadi selama 9 bulan aku hamil hanya numpang lewat aja," kata Vina sewot.
"Hahahaha."
Lagi-lagi Sarah hanya bisa tertawa mendengar penuturan dari sang sahabat yang terkenal ceria dan kocak. Dulu ketika ia bilang jika akan menikah dengan Bang Danny, Sarah sempat tak percaya karena Vina yang ramai banget bisa membuat Danny yang super pendiam jatuh cinta padanya. Bahkan langsung melamarnya dan mengajaknya menikah. Andai Sarah juga bisa mengalami hal yang sama.
"Oya Sar. Kamu masih kerja di perusahan Willson kan?"
"Iya masih kok. Kenapa emangnya?"
"Kamu pasti tahu kan bos perusahaan Willson?"
"Iya tahu. Namanya Pak Daniel Wilson. Aku sih hanya tahu namanya tapi belum pernah bertemu dengannya. Ada apa emangnya? Kamu enggak lagi naksir sama boss aku kan?"
"Enak aja. Aku udah punya bang Danny yang super ganteng kenapa aku harus suka sama cowok lain. Kamu masih ingat kan obrolan aku kemarin kalau aku mau ngenalin kamu sama cowok," kata Vina mengingatkan.
"Iya aku inget. Kenapa emangnya?"
"Jadi gini aku mau menjodohkan kamu sama adiknya bang Danny. Dan yang harus kamu tahu adiknya bang Danny itu adalah Daniel Wilson bos di tempat kamu kerja," kata Vina menjelaskan.
"What's?" kata Sarah kaget
Happy reading