"Mut!" salah seorang sekretaris itu menahannya, "Bagaimana rasanya b******a dengan dengan orang yang sudah tua?" Yang lainnya tertawa mendengar pertanyaan itu. "Iya, Jelek lagi! Aku yakin dia melakukannya dengan tutup mata!" tawa mereka makin bergemuruh. Mumut menatap mereka satu persatu, dia merasa jengkel karena mereka sudah memasuki wilayah privasinya. Mumut menghela nafas sebelum akhirnya berkata, "Bagiku suamiku adalah lelaki paling tampan yang aku kenal. Dan seseorang yang sangat menyayangiku. Tak perduli apapun yang kalian katakan." katanya sambil berlalu. Mumut yakin seandainya mereka tahu dia adalah istri pimpinan mereka tentu mereka tidak berani mengganggunya. Mereka mengganggunya karena semata karena rasa iri mendengar dia yang seorang pegawai rendahan menikahi orang kaya.