Udara panas menabrak wajah Tomas begitu ia membuka pintu rumahnya. “Jesus,” pria itu menggumam sambil berjalan masuk menghampiri istrinya yang sedang berbaring di atas sofa dengan mata terpejam. “Panas sekali di dalam sini, Red.” Lucia sudah bisa menebak pasti itulah yang dikatakan oleh Tomas. Maria juga mengatakan hal yang sama sebelum wanita itu pulang. Tapi setelah pulang dari sekolah, ia merasa kedinginan. “Sorry, Baby,” Lucia membuka matanya dan bangkit untuk duduk. “Aku masih merasa agak tidak enak badan, jadi aku tadi menutup jendela rumah agar tidak ada angin dingin yang masuk.” Tomas mendekat dan meletakkan telapak tangannya ke dahi istrinya. “Apakah kau tidak apa-apa? Mengapa kau tidak mengecekkan dirimu ke dokter? Aku bisa mengantarmu besok.” Lucia meraih tangan suaminya