Elsa berbaring gelisah, berkali-kali dia melihat telepon genggam miliknya.
Tidak ada panggilan ataupun pesan yang masuk, Elsa memandang pada jam yang terletak di nakas meja di samping tempat tidurnya.
“Hampir jam delapan, apa dia lupa untuk menghubungiku?” ada rasa resah saat janji yang di nantikan hampir habis waktunya, “Atau Abang sedang bersama ...”
Pikiran Elsa langsung membayangkan Rama yang sedang bersama wanita dengan baju kekurangan bahan seperti omelan ibu Tri pada pria itu.
“Tok! Tok!”
“Kak Elsa! Kakak sudah tidur belum?” suara Adit memanggil di sertai ketukan pintu.
“Kak..” panggilan Adit terhenti saat pintu terbuka dan melihat wajah Elsa yang terlihat suntuk.
“Ada apa sih de?” terlihat wajah masam Elsa.
“Wuih, ada apa sama muka sewot ini?” Adit menjawil pipi Els
