Nindya tampak menggoyang-goyangkan tubuhnya di belakang Rama, memperbaiki dress pendek yang dia gunakan dan hampir memperlihatkan separuh paha mulus putihnya. Sesekali Mengibaskan rambutnya yang panjang ke belakang dengan d**a yang sedikit dibusungkan. “Mas Rama,” panggilan itu terdengar manja. “Hem.” Rama menggumam dan tampak serius menatap layar laptopnya. “Nanti ikut makan malam kan?” suara Nindya mendayu-dayu. “Heh,” Rama menarik napas pelan. “Mas Rama suka makan apa? Nanti saya pesankan sama koki yang masak,” tawar Nindya. “Heh.” Sekali lagi tarikan napas dari Rama tanpa memberikan tanggapan atas pertanyaan wanita itu. “Besok aku pulang, jadi lama lagi kita baru ketemu Mas,” Nindya memberitahu Rama. “Hem,” Rama terlihat mengangguk. “Jadi aku mau kita pergi dinner spesial