Saksi yang ditemukan

1523 Words

Wajah Adit meringis sambil mengusap kepalanya karena sakit, tapi dia tidak berani protes apalagi marah pada orang yang membuatnya seperti ini. “Jangan suka main fitnah ya, cah gantengku itu masih pria tulen normal,” ibu Tri merengut dengan menatap tajam pada Adit. “Maaf Bu,” hanya itu ucapan yang keluar dari Adit. “Wajarlah Adit bicara seperti itu, coba lihat mereka berdua duduk mojok berdekatan seperti itu sambil berbisik-bisik,” Sumi yang juga berada di sana langsung membela Adit, “Mereka berdua mencurigakan.” Ibu Tri melihat ke arah Rama dan Santoso dengan memicingkan matanya, “Kalian sedang apa berdua di sana?” Santoso bangkit mematikan puntung rokoknya, “Sedang mojok dan berbisik-bisik.” Mendengar jawaban Santoso yang seperti mengulangi ucapan Sumi, membuat ibu Tri mendekati me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD