Malam larut itu Farid mengantar Tata pulang menuju apartemen dengan mengendarai motor besar Tata. Awalnya Farid agak kikuk mengendarai motor mewah itu, tapi hanya beberapa menit dia diajari Tata, Farid bisa menguasainya. Tata peluk tubuh Farid kuat-kuat, "Kok gue rasanya kepingin balik ke dunia gue dulu ya, Rid." "Jangan, Re." "Rasanya bebas, nggak perlu mikirin pernikahan yang ribet." "Please, Re. Jangan." "Apa gue minta Papa gue tunda rencana dia ya?" "Lu hargai permintaan orang tua lu. Lu kan udah mau ama Tristan. Lu kan udah janji." "Ada lu, Beb. Gue nggak kuat ... kita baru jadian beberapa hari ... janji gue bukan menikah dengan Tristan, Beb. Janji gue jadi orang normal." "Juga janji lu nuruti kata-kata mereka." "Mama udah bolehin lu lamar gue." "Masalahnya gue nggak puny