Kerelaan Bu Hanin

1173 Words

Nayra senyum-senyum mengingat saat Guntur memberinya sebuah kejutan indah beberapa hari lalu. “Gimana tadi pertemuan Ayu dengan psikiaternya, Nay?” tanya Guntur suatu sore. Dia baru saja pulang dari kantornya. “Semakin baik, Yang. Katanya Ayu nggak perlu ikut terapi paket lengkap. Karena sikap Ayu sudah menunjukkan bahwa dia sudah menerima masa lalunya, dia juga berubah semangat. Trus, udah mulai nyinggung-nyinggung sekolah juga.” Guntur duduk di tepi tempat tidur. Dia tatap Nayra sambil melonggarkan dasinya. “Kasian kamu, Nay. Nggak papa ya? Kamu jadi ikut mikirin Ayu. Sekolah? H? Tantangan buat kamu lagi.” Nayra tergelak, dipegangnya dua pipi Guntur. Ditatapnya suaminya lekat-lekat. Guntur yang duduk di hadapannya memegang pinggul Nayra dengan kepala mendongak. “Aku senang kok, Y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD