Farah terbangun dari tidurnya, merasakan tubuhnya pegal dan lelah. Jam dinding di kamar menunjukkan pukul tujuh pagi, mengingatkan Farah akan kelas pagi hari ini. Ia mengerang pelan, mengingat kenikmatan semalam yang membuatnya lupa akan waktu. Dengan langkah berat, Farah keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan. Matanya langsung tertuju pada sosok Om Maven yang duduk santai di meja makan, menikmati secangkir kopi. Farah terkejut, namun mencoba menyembunyikan perasaannya. "Pagi, Om," sapa Farah sambil berusaha terlihat tenang. Om Maven mengangkat wajahnya, senyum licik terpancar di wajahnya. "Pagi, Farah. Tidur nyenyak semalam?" Farah merasa jantungnya berdebar kencang. "Ya, Om. Aku harus bersiap untuk kuliah pagi ini." Om Maven mengerutkan keningnya. "Kuliah? Ah, tidak perlu