Berharap Perhatian

1504 Words

Cahaya matahari yang masuk melalui celah tirai membangunkan Farah. Ia membuka matanya perlahan, menatap langit-langit kamar dengan perasaan campur aduk. Semalam adalah malam yang panjang. Pertengkaran dengan Ibu masih membekas di benaknya, tetapi ia tahu bahwa melarikan diri bukanlah solusi. Dengan malas, Farah meraih handphone di atas meja kecil di samping tempat tidur. Ia membuka aplikasi pesan dan mulai mengetik pesan singkat: *“Bu, Farah ingin bertemu. Kita bisa bertemu di kafe dekat stasiun siang ini?”* Setelah mengirim pesan itu, Farah terdiam sejenak. Ia tahu Ibu tidak menginap di rumah Tante Rami semalam. Ibu mungkin bermalam di rumah Mbok Darmi, kenalan lama keluarga mereka. Farah menghela napas panjang, menenangkan dirinya. “Farah memang tidak bisa mengabaikan Ibu,” g

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD