Pagi itu, di aula megah yang dipenuhi dengan ornamen-ornamen mewah, Liona berdiri di samping Wirya, dengan perasaan campur aduk. Upacara pernikahan mereka sudah hampir mencapai puncaknya. Semua mata tertuju pada pasangan pengantin yang tampak begitu anggun. Liona mengenakan gaun pengantin putih yang elegan, dengan rambut disanggul rapi dan riasan yang sempurna, membuatnya terlihat bak seorang putri dari cerita dongeng. Namun, di dalam hatinya, ada perasaan yang sulit dia jelaskan. Itu adalah pilihan yang dia buat, meski ada banyak yang mengganjal.
Di sampingnya, Wirya, yang juga tampak sangat tampan dalam jas pengantin berwarna hitam pekat, berdiri tegak dan siap mengucapkan ijab kabul. Ketika penghulu mulai memandu prosesi, suasana menjadi sangat khidmat, hanya terdengar suara lembut pen
