16. Si Om

1439 Words

“Mama atu, te mana, ya, Om?” Alessya menengadah hanya untuk menatap wajah pria berusia dua puluh tujuh tahun di sebelahnya. “Nah loh, kan. Keasyikan main sama nih bocil, aku jadi lupa. Ini anak siapa,” batin Atlantis sudah langsung dikejutkan oleh kasir alfa yang menyapa Alessya. “Barusan nih bocil nanyain mamanya ke mana? Soalnya bahasanya ajaib banget! Butuh tukang translet kalau gini caranya!” batin Atlantis diam-diam sudah merasa sayang kepada Alessya. Sungguh, rasa sayangnya kepada Alessya, melebihi rasa peduli biasa. “Bentar, berarti si Alessya sudah biasa ke sini. Onty-Onty kasir saja sampai hapal sama bocah berambut brondol mata lebar mirip noni Belanda ini,” batin Atlantis sudah langsung melahap tuntas sisa eskrim stik di tangan kanannya. Sebab dirinya ditertawakan oleh kedua ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD