50. Harapan.

1375 Words

Pagi-pagi sekali Carolin sudah berdandan rapih lengkap dengan keperluannya untuk menginap di rumah Marchel yang di jakarta. Kebetulan Marchel memang ada rapat dengan salah satu kolega di sana sehingga dijadikan kesempatan untuk berlibur ke rumah orang tua Marchel. Tentu saja Carolin sangat bahagia karena bisa bertemu dengan Dewi dan mamah mertua kesayangnnya. “Sayang dasi aku yang hitam udah dibawa kan?” Tanya Marchel sambil menggigit roti bakar buatan Carolin. “Udah lengkap semua kok udah aku cek ulang. Ini kopinya sayang dengan dua sendok gula kesukaanmu.” Marchel memakan rotinya sambil tersenyum kemudian menikmati kopinya dengan bahagia. Tidak menyangka bahwa dia akan sampai di fase ini, dimana setiap hari hanya ada senyum dan bahagia. Ketika dikhianati Sandara dulu, Marchel pikir dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD