Bab 61. Salah Sasaran

1492 Words

"Silakan diminum, Pak." Dara meletakkan secangkir teh ke atas meja di depan Sadewa. Tangan gadis itu sedikit gemetar, sebab merasa gugup dan takut rencananya akan gagal, bahkan mungkin ketahuan. "Terima kasih. Oh ya, Nenek kamu mana? Dia sudah tidur?" Mata Sadewa mengedar. Meneliti isi rumah sederhana itu yang hanya memiliki dua kamar, ruang tamu, dan satu ruangan lagi yang ia yakini adalah dapur, sebab barusan Dara muncul dari sana. "Jam segini Nenek saya sudah tidur." Sadewa mengangguk. "Bagaimana kondisinya pasca pulang dari rumah sakit?" tanyanya kemudian. "Nenek sudah baikan. Terima kasih karena Bapak sudah membayar biaya rumah sakitnya. Kami berhutang budi sama Bapak." "Tidak usah dipikirkan. Saya hanya ingin membantu kalian." Sadewa mengambil ponsel dalam saku jas. Memainka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD