"Maaf, Pak. Bisa saya minta waktunya sebentar? Ada yang ingin saya bicarakan sama Bapak." Raga meletakkan ponsel yang sejak tadi menjadi fokusnya ke atas meja. Matanya menatap lekat pada Dara yang berdiri dan menunduk di depannya. "Duduklah. Apa yang ingin kamu bicarakan? Sepertinya penting sekali." Dara mengambil tempat duduk berseberangan dengan Raga. Mengambil napas dan menghembuskannya perlahan sebelum mengatakan apa yang selama beberapa hari ini sudah ia pikirkan dengan matang. "Saya ... saya mau berhenti, Pak. Maaf, saya tidak bisa bekerja di sini lagi," ujarnya dengan menunduk. Tak kuasa bertatapan dengan pria yang sudah berhasil menempati hatinya. "Kenapa?" Raga jelas terkejut mendengar ucapan Dara. Pria itu merasa selama ini ia dan keluarganya sudah memperlakukan gadis itu de
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books


