"Oh, ayolah. Kenapa kamu tiba-tiba mencecarku, Camelia?" Nial yang merasa terdesak malah menyerang balik Camelia. "Kamu sendiri bagaimana? Kamu sibuk dengan suamimu sampai tidak ada waktu untukku! Kalau aku tidak mengirimimu pesan lebih dulu, bukankah kamu bisa lebih dulu memulainya?" Camelia melipat kedua tangannya di depan d**a. Sejak kapan Nial berani membantahnya, padahal biasanya pria itu selalu mengalah padanya. "Jadi apa maumu?" tanya Camelia tiba-tiba, tak menggubris ucapan Nial sebelumnya. "Kita akhiri saja sampai di sini, karena sepertinya sampai kapan pun hubungan kita akan terus seperti ini." Wanita cantik itu berdiri kemudian memakai kacamatanya. Dia mengeluarkan dompet dan menaruh beberapa lembar ratusan ribu di atas meja, mungkin bahkan lebih dari lima lembar. "Jangan

