Kencan Pertama

1682 Words

Liburan tipis-tipis telah usai, kini rombonganku dalam perjalanan pulang menuju ke rumah masing-masing. Mama dan Umi Fatim sejak sampai gunung kidul sibuk sendiri hingga tak menghiraukan anaknya. Si bolu dan Siva pun sama, mereka asik kesana-kemari tanpa mengajakku. Meski hanya liburan singkat tapi memberi banyak kesan untukku. Rasanya seperti mimpi, tapi dua hari ini bukanlah mimpi melainkan kenyataan. Untungnya ada Pak Ayang jadi aku tidak merasa kesepian. Sikapnya semakin manis setelah melamar ku dengan cincin yang terbuat dari rumput. Mau-maunya aku dilamar menggunakan rumput, haha. Masih mending lah ya dari pada cincin berlian tapi cuman mimpi. “Mampir makan malam dulu ya,” ujar Bapak soleh. “Mobil Mama dan Manda kayaknya langsung pulang ke rumah. Saya telepon ya, Pak?” “Tidak us

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD