“Aku masih berbaik hati hanya menahan kedua orang tuamu di suatu tempat.” Pria itu memperingatkan dengan kejam, seolah jika suasana hatinya sedang tidak baik, akan terjadi sesuatu pada kedua orangtua Alena. “Apalagi yang kamu lakukan? Dimana orangtuaku?” “Tenang, mereka aman. Jika kamu mengikuti keinginanku malam ini, tidak akan ada yang terjadi pada mereka.” Pria itu dengan santai tersenyum seolah mereka hanya sedang membicarakan hal-hal ringan. Alena menatap Radit dengan benci. “Kamu sakit. Orang seperti kamu seharusnya ada di rumah sakit jiwa, ngerti?” Pria itu hanya terhibur dengan sikap wanita itu. “Aku lihat kamu sudah siap untukku.” Radit menelusuri tubuh Alena yang hanya memakai gaun tidur tipis. “Ini bukan untuk kamu!” Alena memelototi pria itu dengan galak sambil menyilangka