97-TEMPAT BERSANDAR

1411 Words

Beberapa tahun yang lalu. “Yo?” Gue menatapnya sinis. Hari kesepuluh Mama dan Papa tiada. Gue mencuri waktu untuk datang ke tempat keduanya berbaring. Yang ngga gue sangka, Om Wista juga ada di makam. Ngapain coba itu orang? Cosplay jadi orang paling sedih kali! “Kamu ngga kerja?” tanyanya lagi. “Om ngapain di sini? Kenapa ngga pulang ke kampung aja? Kerja!” Nyolot tuh gue. “Mmm ... Om sudah nganggur, Yo. Ada deh sebulanan.” “Rio ke sini mau ziarah, bukan mau dengarin keluh kesah Om.” “Silahkan.” Gue mengerutkan kening, merasa aneh dengan sikap adik Papa itu. Sehabis pengajian hari ketujuh, gue memanggil adik-adiknya Papa. Jelaslah gue tau, di map yang berisi loan agreement dengan jumlah fantastis itu di depannya tertulis besar-besar banget untuk pembiayaan apa aja. Ya nama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD