76-PERSPEKTIF LAIN

1843 Words

“Mas Rio, sini sebentar, Nak!” Gue yang lagi iseng-iseng bikin maket, langsung nutup lem lalu gegas beranjak mengikuti jejak Mama. “Kenapa, Ma?” tanya gue sembari berdiri di batas pintu. Mama tengah membuka lemarinya, seperti sedang mencari sesuatu. “Masuk, Mas,” pinta beliau lagi. Gue pun menurut, duduk di tepi ranjang kedua orang tua gue. Sabtu pagi yang normal. Nina bangun siang, Papa ke bengkel yang kali ini ngurus mobil, dan Mama yang selalu masak spesial. Tadi, sarapan kami itu potato lasagna. Enak sih, soalnya bukan pakai pasta lembaran melainkan diganti irisan kentang. Setelah menemukan yang dicarinya, Mama pun duduk di samping gue. “Ini ... Mama mau nunjukin ini ke Mas,” ujar Mama. Jemarinya membuka sebuah kotak kayu vintage yang nampak unik dan cantik. Di dalamnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD