High School Love Story

1862 Words

Author’s POV Suasana kelas sedikit gaduh karena Bu Andara, guru bahasa Indonesia belum juga datang. Axel termenung. Tatapannya tak bisa lepas dari sosok perempuan yang duduk di pojok kanan. Sesekali mata mereka bertemu, tapi cewek itu segera memalingkan pandangannya. “Jangan cuma dilihatin, disamperin kek. Tanya, ntar mau pulang bareng aku nggak? atau ntar ke kantin bareng yuk.” Defaz menyikut lengan Axel. Axel mengaduh, “kenceng amat nyenggolnya. Lo gangguin gue aja. Gue lagi konsen natap dia.” “Kalau cuma natap mah nggak dapet apa-apa.” Nyinyir Bryan. “Dapet kesejukan.” Tukas Axel. Teman-temannya tertawa. “Kesejukan kayak di oase di tengah gurun, hahaha.” Dimas ikut meledek. “Gue greget ama kalian berdua. Jadian aja napa?” Pungkas Defaz. “Gue masih punya saingan. Katanya dia nge

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD