Red - 98

2014 Words

Masih berada di ruangan penuh bunga, Yuna dan Raiga histeris saat Zapar seenaknya berprasangka bahwa mereka berdua pernah melakukan hubungan badan hanya karena gadis keriting itu mengatakan bahwa rahimnya diobrak-abrik. Zapar hanya menyimpulkan sesuatu yang ada di pikirannya dan segera melontarkannya pada mereka berdua, tapi dia terkejut karena sepertinya itu adalah sebuah kesalahpahaman. Namun, Zapar tersenyum untuk berpura-pura pada mereka bahwa dirinya masih salah paham. “Ada apa? Aku tidak salah, kan?” cibir Zapar, menggaruk lehernya dengan santai. “Dari perkataanmu saja,” Zapar menyudutkan pandangannya pada Yuna. “Kau jelas-jelas bilang bahwa rahimmu diobrak-abrik oleh Raiga, lantas jika bukan b*********a, kalian melakukan apa?” “TUTUP MULUTMU! k*****t!” raung Raiga dengan mengat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD