Suara alarm membangunkan Azkia. Tanpa dikomando, tangan Azkia secara otomatis meraba-raba ke bagian samping tempat tidurnya. Fattan tidak ada di sampingnya. Bagian tempat tidur suaminya itu pun masih terlihat rapi, bahkan tidak ada jejak kepala pria tersebut di bantalnya. Meskipun rasa pusing dan mual kembali menyerang, Azkia nekat turun dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Wanita yang masih mengenakan piama itu segera melangkah ke ruang kerja Fattan. Tidak ingin mengejutkan sang suami, Azkia mengetuk pintu terlebih dahulu. Namun, tidak ada jawaban. Azkia akhirnya membuka pintu dengan pelan dan hati-hati. Dari celah pintu yang dibuka, Azkia bisa melihat Fattan tertidur di sofa dengan berbantal tangan sofa. Beberapa lembar kertas dan map karton tampak berserakan di atas meja kopi. Sem

