Berusaha berdamai dengan perasaan masing-masing, Azkia dan Fattan bersepakat untuk tidak lagi membahas urusan perasaan mereka sampai Azkia resmi bercerai dari Vano. Keduanya setuju untuk bersikap seadanya tanpa embel-embel rasa cinta. “Boleh saya memeluk kamu lagi?” harap Fattan. Azkia menggangguk setuju dan Fattan segera memeluknya. Dersik ketulusan yang mendalam menciptakan getaran-getaran kasih yang merayap ke seluruh tubuh Fattan. Sekuat tenaga dia menahan hasratnya yang ingin memeluk Azkia erat-erat. Namun, apa yang dipertahankan ternyata terjadi sebaliknya. Azkia sampai terbatuk-batuk menahan sesak karena pelukan erat Fattan. “Uhuk uhuk! Fattan ....” “Oh, sorry.” Fattan segera mengurai pelukannya, lalu meminta Azkia kembali berbaring. “Kamu sebaiknya istirahat.” “Kamu hampir sa

