"Kenapa gak makan?" Tanya Melody dengan wajah kesal, karena Aksa tidak menyentuh makanannya sama sekali.
"Padahal ini tempat yang sering kita datangi, ini juga makanan kesukaan kamu." Melody pun menaruh sendok di atas piring dengan sangat kencang, sehingga menimbulkan suara yang cukup nyaring.
"Kalau udah selesai makan, kita pulang." Aksa tidak bergeming dengan rujukan Melody, ia merapikan jas yang ia kenakan dan beranjak berdiri.
"Mau kemana?!" Melody mendongkak tidak percaya.
"Aku harus pulang, istriku pasti sudah menungguku di rumah. Kalau kamu masih mau disini, silahkan. Aku mau pulang."
"Kamu benar-benar berubah!" Melody semakin dibuat kesal, bahkan seharian ini dia mengikuti kemanapun Aksa pergi hanya untuk membuat lelaki itu memperhatikannya. Namun nyatanya Aksa justru sepert
