Ketika Raven masuk kembali ke dalam kamar, Nana tampak sedang menunggunya. Wajah Raven tampak sangat marah tapi begitu Nana menoleh ke arahnya laki-laki itu tersenyum lembut. Nana merasa tersentuh sekali dengan sikap Raven mempertahankannya tadi. Dia tidak tahu bahwa Raven yang tenang dan tidak banyak bicara itu ternyata bisa semarah itu bahkan berbicara kasar hanya untuk mempertahankannya. Nana merasa sangat berharga dan itu membuatnya berkaca-kaca tanpa diminta. Raven kemudian menghampiri istrinya itu dan memeluknya dengan erat. Nana yang tadinya tidak ingin menangis jadi terisak. Raven mengerti pasti istrinya itu kaget sekali dengan suaranya yang sedikit membentak dan keributan yang terjadi. Raven mengelus rambut wanita itu dengan lembut tanpa banyak bicara. Kemudian setelah isakkan Na