BAB 40 DAROOL Darool akhirnya mulai siuman, dan entah kenapa Zontus merasa perlu memastikannya sendiri. Darool terlihat agak bingung ketika mendapati pria ber tubuh tegap yang sedang berdiri tak jauh dari ranjangnya, menurutnya malaikat pencabut nyawa seharusnya tidak terlihat semenawan itu, ____mahluk yang indah meski terlihat kejam. Lengan Zontus masih terlipat di d**a saat menilai Darool dengan tatapan mengerikan, rahangnya berulang kali berkedut saat instingnya benar-benar sedang sangat primitif sebagai orang tua yang kuno. "Aku menyukaimu anak muda, tapi tidak untuk meniduri putriku." Bukan Zontus namanya jika tidak selalu sangat berterus terang seperti itu. "Ingat, Papa, dia baru siuman, " tegur Marra yang ternyata sedang duduk di sisi ranjang yang lain. Gadis

