Mencoba merayu

1054 Words
"Hei, permisi. Apa kau tau di mana ruangan bos kalian?" Tanya Clara karena dia benar-benar lupa di mana tepatnya. Wanita yang dipanggil Clara menoleh dan menelisik wajah dan tuh Clara karena sepertinya dia tau wajahnya hanya saja dia lupa. "Maaf, siapa anda? Apa anda sudah membuat janji?" Tanya wanita yang bernama Dara. "Aku tidak perlu membuat janji dengan suamiku, katakan saja di mana ruangannya." Ucap Clara yang membuat Dara mengerutkan dahinya. "Suami? Tunggu! Anda sebenarnya ingin mencari siapa?" "Tentu saja Malvin Johnson, bos kalian." Ucap Clara yang membuat Dara terkejut. "Anda istri muda-nya?" Tanyanya. Karena semua orang memang sudah tau jika Malvin memiliki istri. Hanya saja mereka semua juga tau jika wajah istri bos mereka sangat buruk dan bahkan dia bukan seperti istri bos, tapi jika di depannya sangatlah cantik dan memang pantas jika memang dia adalah istri dari bos mereka. Tapi itu membuat dia patah hati. "Istri muda?" Beo Clara yang tidak mengerti. "Apa maksutmu? Suaimku menikah lagi?" Tanya Clara. "Eh?" Dara menjadi bingung sendiri. "Ada apa ini?" Tanya Hans menegur dua wanita yang sedang mengobrol di tengah jalan. "Wanita ini mengaku istri dari Tuan Malvin, Tuan." Ucap Dara yang tadinya mengadu, jika memang itu tidak benar, maka wanita ini akan mendapatkan masalah karena beraninya mengaku menjadi istri dari tuan muda Johnson. Hans mengerutkan dahinya dan menelisik wanita di depannya yang memang seperti tidak asing baginya. "Jangan melihatku seperti itu, Hans. Katakan apa Malvin di ruangannya. Jika iya. Bawa aku ke sana." Ucap Clara yang menjadi malas sendiri karena ingin ke ruangan Malvin saja sangat susah. "Anda tidak bisa bertemu dengan Tuan Malvin jika tidak ada janji sebelumnya, dan sebaiknya anda tidak mengaku sebagai istri dari Tuan Malvin karena dia akan marah." "Di tidak akan marah dengan wanita cantik sepertiku. Cepat katakan saja di mana ruangan Malvin atau nanti ku adukan kau dengan Daddy." Ucap Clara malah mengancam yang membuat Hans sebenarnya tidak asing dengan suaranya namun dia benar-benar lupa. "Hei wanita tidak tau malu, bahkan asisten kepercayaan Tuan Malvin saja tidak mengenalmu dan mengusirmu, akan lebih baik jika kau pergi dari sini dan jangan membuat keributan." Usir Dara, "Akan ku tandai kau, karena berbicara seperti ini kepadaku," ucap Clara yang kesal Perdebatan keduanya akhirnya menjadi tontonan orang lain sehingga Hans terpaksa menarik tangan ara namun Clara menariknya. "Aku Clara, Hans!" Ucap Clara pada akhirnya yang membuat Hans akhirnya berhenti dan memperhatikan wajahnya lagi dan melotot. "N-nona Clara, a-anda? M-maafkan sayaa, saya tidak mengenali anda." Ucap Hans yang ternyata memang di depannya adalah Clara, dia masih melihat wajah Clara yang dulu melekat di sana meskipun sekarang sudah berubah menjadi cantik dan benar-benar berkelas. "Ada apa ini?" Tanya Malvin yang baru saja datang dengan teman-temannya karena tadi dia pergi keluar untuk meninjau proyeknya. Malvin melototkan matanya melihat ada Clara di sini dan penampilannya benar-benar sangat cantik. "Sayang, asistenmu mengusirku. Dan karywanmu memanggilku tidak tau diri." Ucap Clara mengadu bahkan langsung memeluk tangan Malvin yang membuat kedua sahabatnya terkejut. "Maaf, Tuan. Saya tidak tau jika dia istri anda, saya— "Apa? Istri? Kau menikah lagi, Vin?" Tanya Roy yang terkejut. "Ck! Kenapa kau datang ke sini dan membuat keributan." Ucap Malvin yang benar-benar malas, dia tidak tau kenapa Clara benar-benar berubah sampai dengan sikapnya juga, padahal sebelumnya untuk memgang tangannya saja Clara sangat segan, tapi kini Clara seperti selalu menggodanya dan ingin dekat dengannya. "Aku datang bersama Mommy, tadi kita keluar untuk jalan-jalan dan pulang mampir ke sini, aku ingin pulang bersamamu." Ucap Clara. "Aku masih sangat sibuk, kau pulanglah sendiri dengan supir." Ucap Malvin melepaskan tangan Clara yang membuat Clara cemberut. "Bubar, untuk apa kalian menontonku, apa kau pikir aku sirkus." Ucap Malvin menegur karyawannya yang membuat mereka semua takut dan akhirnya bubar. Mereka masih tanda tanya, siapa wanita cantik itu dan mengaku sebagai istri dari bos mereka. Malvin meninggalkan semuanya dan memilih untuk pergi ke tuangannya namun Clara membuntutinya yang membuat sahabat-sahabatnya akhirnya juga penasaran. "Pulanglah, atau aku akan menghubungi Ida untuk menyeretmu pulang dari kantorku." Ucap Malvin yang akhirnya marah karena Clara masuk ke dalam ruangannya. "Kau sangat keterlaluan karena menimbulkan keributan di kantorku, sudah baik kau tidak pernah ke sini lagi, kenapa kau malah datang lagi ke sini." Sambungnya. "Kau tidak memilik hak untuk melarangku datang ke kantor suamiku sendiri, kita harus memperbaiki hubungan kita, Malvin." "Tidak ada yang perlu di perbaiki karena sedari awal hubunganku denganmu sudah tidak baik-baik saja," ucap Malvin. "Aku tidak mau!" "Pergi Clara!" "Dan kalian! Kalian juga pergilah, kenapa malah menjadi tontonan di sini." Usir Malvin juga yang membuat keduanya melotot karena Malvin tadi mengatakan jika di depannya adalah Clara. "Clara? K-kau Clara?" Beo Radit yang rasanya tidak menyangka, mereka tentu saja mengenal siapa istri dari sahabatnya ini, dan sudah sangat sering bertemu dengannya, namun dia tidak tau jika di depannya adalah Clara karena memang dia sangat berubah menjadi cantik. Clara tersenyum manis yang membuat keduanya rasanya terpesona kepada wanita di depannya. "Hai, bagaimana kabar kalian?" Tanya Clara yang membuat Malvin semakin malas dan memilih untuk duduk, namun sejujurnya pandangannya tidak lepas dari Clara yang memang sangat cantik, jika dibandingkan dengan mantan yang masih mengejarnya, wajahnya bahkan kalah cantik darinya. "Astaga! Bagaimana kau bisa berubah sedrastis ini, kau sangat sempurna." Ucap Roy. "Tentu saja." Ucap Clara mengibaskan rambutnya yang membuat semuanya semakin melongo, begitupun dengan Malvin. "Astaga! Bahkan Rania saja kalah cantik denganmu." Ucap Radit yang membuat Clara tersenyum. "Terima kasih, aku sangat sennag mendengar pujian itu." Ucap Clara yang akhirnya membuat Roy dan Radit tertawa. "Pantas aku seperti melihatnya tali aku lupa, tapi bagaimana bisa? Kau sangat berubah apalagi gaya bicaramu, kau sudah tidak malu-malu lagi, apa yang terjadi?" Ucap Roy. "Aku harus berubah untuk meluhkannya, sudah satu tahun aku di anggurin, nanti jika dia masih tidak mau denganku, tolong kenalkan aku dengan pengusaha yang lebih kaya dan tampan darinya," ucap Clara "Denganku saja bagaimana. Aku juga tampan dan kaya, setara dengan Malvin, dia memang kaku, tinggalkan saja dia." Ucap Radit. "Keluar kalian atau aku akan menembaki kepala kalian." Ucap Malvin yang malas dengan drama di depannya. Roy dan Radit akhirnya terkekeh dan memilih untuk keluar karena Malvin sepertinya sudah benar-benar marah. "Sampai bertemu lagi, Cla. Kau benar-benar menawan." Ucap Roy yang membuat Clara tersenyum. "Itu juga berlaku denganmu, pergi dari ruanganku, dan aku tidak mau melihatmu lagi di sini." Ucap Malvin. Bukannya pergi Clara malah mendekat dan duduk di pangkuan Malvin dan terswnyum padanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD