Kangen

1585 Words

"Kalau begitu saya permisi pak." Laras berdiri dari posisinya, melihat raut wajah Candra yang tak bersahabat karena ia dengan entengnya menyebarluaskan nomor ponsel pria itu membuat Laras memilih mundur dan kembali ke meja kerja. Pria itu mendongak, lalu mengusir dengan melambaikan tangannya. Tanpa ingin membantah, Laras pun segera meraih gagang pintu. Andai saja ia tak teledor, tapi Papanya Doni juga berbahaya sih. Laras takut kalau pria itu terus-menerus menghubunginya meminta mengobrol dan lain sebagainya. Ganteng sih, tapi kok serem banget. Untung saja Doni gak seperti itu, dan senantiasa membantunya dalam menghalau papanya. Saat Laras menarik gagang pintu, tiba-tiba juga muncul Mahesa dari balik pintu itu. Keduanya terkejut, namun Laras mundur untuk memberi jarak. Sudah lama merek

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD