18: Dingin

1283 Words

Setelah pertengkaran hebat kemarin pagi ini mereka sama-sama tidak saling bicara, bahkan kemarin malam mereka tidak tidur satu kamar, ini adalah pertengkaran terhebat setelah mereka menikah. "Tuan mari kita sarapan." Ajak Bams. "Debora sudah berangkat kerja?" "Sudah Tuan." Erik menghela napas, beranjak dari ranjangnya dengan berat, ia memang sadar berada di posisi yang tidak sepantasnya bersikap seperti ini, tapi ia juga hanya manusia biasa, punya batas kesabaran. Setelah sampai di meja makan Erik tidak langsung menyentuh makanannya, benar-benar tidak ada selera makan sedikitpun. "Tadi Debora sudah sarapan?" tanya Erik dengan tatapan masih terpaku pada piringnya, ia tetap mencemaskan istrinya. Bams diam-diam menipiskan bibirnya, jujur ia tidak suka melihat dua majikannya bertengkar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD