When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Kamu sungguh bertemu dan sempat makan malam dengan Ka Dzaki?” Sejak Sea menikah, aku juga mengenal dan terbiasa dengan kehadiran Sky. Jarang bicara kecuali mengenai agenda istrinya, jika Sky sedang tidak ada, dia baru bisa benar-benar lega bila tahu aku bersama Sea dan anak-anak walau pun ada Mai—pengawal perempuan profesional yang siap mengawal Sea dan anak-anak. Aku memberi anggukan, rasanya malah canggung saat akhirnya Sky tahu aku sempat bertemu dan makan malam dengan kerabat dari keluarga kakeknya. “Pasti Sea yang bilang ke Pak Sky?” tebakku. Sea yang tengah duduk di sampingnya menggelengkan kepala, “aku baru bilang semalam malah, pas Sky habis bicara dengan Ka Dzaki.” Maksudnya Sky lebih dulu tahu dari Dzaki? “Ka Dzaki tanya tentang kamu, terus Om Zein juga sempat bertem