Badai Eilionair Ralph Senna (I)

1065 Words

Hari itu Erin bangun lebih pagi. Ia berencana melihat pemandangan matahari terbit dari jendela besar kamarnya. Yang langsung menghadap halaman belakang yang luas dan rimbun. Hari ini pun ia harus pergi belajar. Belajar dengan keras demi... Entah demi apa. Kata orang dewasa sih demi masa depan yang tak pasti. Ia peluk kedua kakinya. Ia ingin menikmati kedamaian sebelum pelayan pribadinya tiba-tiba masuk dan memerintahkan dirinya melakukan ini dan itu. Ia hanya ingin sendirian. Untuk waktu yang cukup lama. "Aku merasa sangat rindu..." Ia mendesah cukup dalam. Padahal sudah lama ia berpisah dengan-Nya. Tapi, rasa rindu itu terus muncul setiap pagi. Ia seperti tak akan pernah rela karena sudah dipisahkan paksa. Sekalipun Ia melepas perpisahan mereka dengan senyuman. Dirinya tak pernah bisa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD