Isabella membeku. "Apa maksudmu?" Matteo menyeringai, mengeluarkan ponselnya. "Kau ingat foto saat kalian pertama kali tidur bersama? Aku simpan sebagai bukti perselingkuhan. Papa tidak akan setuju kita bercerai!" "SIALAN!" Isabella melempar bantal ke arah Matteo. "Kamu menjebakku? Merencanakan ini semua? Aku salah mencintaimu! Yang kucintai adalah Leonardo!" Matteo mendekat, tangan dinginnya membelai rambut Isabella yang basah oleh air mata. "Kamu baru sadar sekarang, Sayang?" "Apa... apa maksudmu?" Isabella menggigil. "Selama ini, kau pikir aku menikahimu karena cinta?" Matteo tertawa getir. "Kau hanya alat untuk mempertahankan warisan Ruzzo. Tapi kau terlalu bodoh untuk menyadarinya." Isabella terhenyak, hatinya seperti dirobek. "Aku... aku hanya alat bagimu?" "Tapi sekarang," Ma

