38

1022 Words

"Dasar Leonardo...!" Dia cepat-cepat menutup kotak itu, tapi bayangan isinya sudah terpatri di pikirannya. Garis-garis renda, kain yang nyaris tak ada, dan warna yang— Brengsek. Suara langkah kaki berat mendadak terdengar dari belakang. "Sudah dibuka?" Suara Leonardo yang dalam, menggema di telinganya. Isabella tak perlu menengok untuk tahu—dia tersenyum. Senyum yang tahu persis apa yang baru saja dilihatnya. Isabella menghela napas, berusaha tenang. Tapi ketika dia akhirnya berbalik, matanya langsung bertabrakan dengan sorot Leonardo yang terlalu mengerti. "Kau benar-benar tak tahu malu," gerutnya, berusaha keras terdengar marah. Leonardo hanya tersenyum lebih lebar, langkahnya mendekat seperti predator yang tahu mangsanya sudah terjebak. "Tapi kau suka." Dan Isabella— Tidak bi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD