Saat waktu sudah menunjukkan pukul 10.30, Evans menyudahi pekerjaannya dan menemui Daania yang sedang beristirahat di kamar. Ia mendorong lemari besar, agar ruang rahasianya terbuka. Evans segera melangkah masuk dan seketika matanya langsung tertuju pada sosok Daania yang tengah tertidur pulas di atas ranjang besar.
Evans merebahkan tubuhnya di samping Daania, lalu jemarinya mengusap pipi wanita cantik yang tengah pulas tertidur.
Daania mulai mengerjapkan mata dan menatap Evans yang juga tengah menatapnya. "Evans, apa ini sudah sore?" tanyanya karena takut bangun kesorean.
"Ini masih pagi, Daania. Sepertinya kamu sangat kelelahan ya."
"Eh, aku kira aku tertidur terlalu lama." Daania menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. "Kamu jadi pergi meeting?" tanyanya sembari mengulas s
