"Sadarlah! Ini aku, Bang," ujar Alina lirih. Derry menepis tangan Alina dan berusaha mengambil pistol yang disembunyikan Alina di belakang punggungnya. Pemuda itu terlihat marah dan hendak melayangkan tangannya untuk memukul Alina. Dengan sigap, Alina berhambur ke pelukan Derry dan melingkarkan tangannya pada pinggang pemuda itu. Tentu saja Derry, tapi Alina yang entah dari mana mendapat kekuatan, berhasil mengunci pinggang Derry dengan lingkaran tangannya. "Ini Lily. Sadarlah," ujar Alina. Ia sangat mengkhawatirkan Derry yang telah berlumur darah di sekujur tubuh, tapi seolah tidak merasakan sakit sedikit pun. Alina mendongak, memerlihatkan buliran bening di kedua pipinya pada Derry. "Ini Lily-mu," ucap Alina lirih, dengan menatap iris coklat Derry, kemudian mendekatkan wajahnya ke Der

