CHAPTER 22

558 Words

Malam semakin larut, Anita masih juga belum bangun dari koma, dalam tidur kesendirian adalah tempat yang paling menyedihkan. Seseorang datang melihat keadaannya yang masih terbaring lemah dengan oksigen di mulutnya. Denyutan nadi dan detak jantung masih berbunyi stabil. Wanita lemah ini dapat  merasakan sentuhan tangan yang sangat familiar, sentuhan dari orang yang ia rindukan. Sentuhan yang tidak pernah lepas saat di mana kebahagiaan yang datang namun semua hilang dalam sekejap. "I love you, my wife." Saat suara itu mengundang telinga wanita lemah berbaring koma, perlahan kedua kelopak matanya terbuka, menatap langit-langit kamar bercat putih dipenuhi obat–obat  di sekitar ruangan itu. Renata baru saja tiba dan memasuki ke kamar itu. Renata sangat terkejut bahwa Anita yang koma telah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD