Sudah hampir seminggu Anita masih belum juga sadar dari komanya, Alvin sampai membatalkan semua kontrak kerja sama dengan bisnis perusahaan lain. Dia benar tidak rela jika meninggalkan istrinya seorang diri di rumah sakit. Alvin sangat frustrasi selama dan tidak bisa percaya. Ia terus menunggu kesadaran istrinya sehingga urusan pekerjaannya semakin terbengkalai. Sebuah deringan ponsel milik Alvin berbunyi, dari ayahnya. Selama ini ayahnya berada di Spanyol mengurus beberapa proyek tertunda. "Iya, Pa, ada apa?" tanya Alvin lebih dulu menyuarakan "...." Alvin mendelik lebar dua bola matanya. "Baik, Pa. Alvin akan segera ke sana, Anita baik-baik saja. Dia kuat kok, Pa," jawab Alvin mengakhiri pembicaraannya. Sejenak Alvin melirih Anita sebentar masih tertidur lelap. Tapi, dia harus ba

