01 - LOVING MY HOT BROTHER

620 Words
   LMHB.01 PROLOG  Kamu  sudah sampai mana? Aku menunggumu di tempat biasa     -Xandria-       Xandria mengirimkan pesan kepada seseorang yang ditunggunya. Belasan menit ia menatap layar handphone di tangannya yang tak kunjung memberikan tanda sebuah pesan masuk, kemudian memasukan ke dalam tasnya. Ia masih berdiri dengan sabar di pinggir jalan dekat halte bus sambil berulang kali melakukan adegan yang sama.       Tiga jam berlalu dan gerimis yang turunpun mulai membasahi kulitnya. Saat ia telah lelah berdiri dan berniat menuju halte untuk duduk dan berteduh, handphone dalam tasnya bergetar dan berbunyi pertanda sebuah pesan masuk.       Tidak usah menungguku. Aku tidak bisa datang menemuimu. Maaf.     -Justin Bill-     ****       "Kamu mengirim pesan pada siapa?” Wilbert yang sedang duduk malas di sofa besar memperhatikan Justin menatap handphone yang kini ada di tangannya dengan wajah rumit.       “Xandria. Dia mengajakku bertemu untuk merayakan ulang tahunku bersamanya” Justin menjawab dengan wajah datar.       “Kenapa tidak pergi? Kasihan wanita menunggu terlalu lama” bujuk Wilbert.       “Tidak. Aku tidak ingin pergi”     “Biasanya kalian berteman baik dan sering keluar makan bersama. Bahkan sekarang telah berpacaran. Kenapa tiba-tiba tidak mau pergi?” Wilbert yang semakin bingung dengan jawaban Justin mengerutkan keningnya. “Apa ada sesuatu yang terjadi di antara kalian? Xandria terlihat begitu mencintaim.     Justin yang duduk di balik meja kerjanya menghela nafas sambil memijat pelipisnya. “Ya , aku tahu dia sangat mencintaiku. Tapi perasaan tidak bisa dipaksakan. Aku hanya menganggapnya sebagai adik, tidak lebih. Kemarin aku menerimanya hanya karena tidak tega menolaknya, sekarang malah menyesal. Dia bukan wanita tipeku. Mana mungkin aku menyukai bebek buruk rupa dan gemuk itu untuk dijadikan kekasih. Membuatku kehilangan muka saja”.       “Apa kamu masih mengharapkan Belva kembali?”       “Entahlah.” Justin menjawab dengan singkat.       Wilbert hanya berdiam diri dan menghirup nafas dalam mendengar penjelasan panjang lebar dari teman baiknya.     ****         “Alexa, fashion show-nya akan segera dimulai. Semua model, tamu undangan dan penonton sudah menunggu di Hall” Bella yang merupakan teman baik sekaligus asisten mengingatkannya. Wanita cantik berambut lurus sebahu dan berkulit kuning langsat bak wanita Asia itu masih berdiri sambil memegang daun pintu. Wanita berdarah Amerika-Filiphina itu hari ini mengenakan setelan formal dengan rok  kerja hitam hingga lutut dipadu dengan kemeja motif bunga dan blazer hitam yang elegan.       Bella adalah teman dekat Alexa sejak mereka menduduki bangku sekolah menengah.  Ia seorang yatim piatu semenjak ia berumur 15 tahun. Berbeda dengan Alexa yang meneruskan study nya di Paris, setelah lulus sekolah Bella hanya bekerja sebagai pelayan toko untuk menghidupi dirinya sendiri. Saking dekatnya, setelah lulus kuliah dan menjadi designer di perusahaan fashion terkenal, Alexa mengajak Bella pindah ke kota Paris untuk menjadi asistennya. Dan Alexa sangat mempercayai Bella dalam hal apapun.       “Baik. Sebentar lagi aku akan kesana. Pastikan acara fashion show hari ini berjalan dengan lancar tanpa ada kesalahan sedikitpun” jawab Alexa dengan nada datar.       Alexa yang berdiri di sudut kamar hotel menatap keluar jendela yang menghadap ke laut sambil melipat tangan di dadanya. Melihat keindahan kota Nice beserta lautnya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan dengan berjuta kenangan, tumbuh dan maju begitu pesat. “Oh ya Bella, apa dia sudah datang?” Alexa mengangkat sedikit bibirnya tanpa menoleh kearah Bella. “Aku merindukannya” tambahnya dengan perasaan hampa.       “Sudah, ia sudah datang dan duduk di barisan depan” Bella menjawab dengan lugas.       “Baiklah.”       “Kalau begitu aku permisi dulu. Aku menunggumu di Hall” Bella pun beranjak pergi meninggalkan Alexa sendirian sambil menutup pintu.       “Justin, I’m back. Je ne suis plus un villain petit canard”(berucap dalam bahasa Prancis yang berarti Aku bukan bebek jelek lagi). Alexa yang masih seperti awal berdiri di pinggir jendela membalikkan tubuhnya dan mulai beranjak untuk bersiap-siap ke Hall.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD