Waspada dan Kecelakaan.

1261 Words

Sayup-sayup adzan dzuhur mulai terdengar, Kevin dan Tama saling pandang. Mereka menunggu dengan sangat khawatir apakah Vivi akan mengamuk lagi seperti sebelumnya atau tidak. Apalagi di dalam ada Mamih Amora, mereka berdua takut apabila terjadi sesuatu. "Kev, Tam, kenapa kalian pucat sekali?" "Adzan, Pih," lirih Kevin. "Iya, Papih, tau. Waktunya shalat." "Bukan itu maksud Kevin, Om." "Lalu?" tanyanya bingung. Tiba-tiba ada langkah kaki yang sepertinya sedang berlari mendekat ke arah ruang tamu. Tama dan Kevin semakin tegang, dan ternyata yang datang Ela juga Bi Imas yang terpogoh-pogoh. "Aa, adzan," ucap Ela frustasi. "Iya, Den. Adzan." "Kenapa? Ada apa dengan adzan? Kalian ini aneh sekali!" "Vivi kalau adzan mengamuk, Om!" tegas Tama membuat Papih menegang. Di dalam kamar ada Vivi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD