Tangisan Pilu

1341 Words

Reno membuka pintu kamar rawat mamihnya. Matanya langsung memandang kedua orang tua yang berpelukan dan menangis. Terenyuh hatinya melihat pemandangan yang menyakitkan itu. Ia paham sekali, mereka terluka karena mengetahui sebuah kenyataan bahwa menantu kesayangan mereka keguguran. Reno melangkah mendekat ranjang Mamihnya. Duduk di tepi ranjang, mamih langsung berhambur memeluk anak sulungnya itu. "Maafkan, Mamih, Nak. Maafkan, Mamih." "Maafkan Mamih karena lengah dan tidur, kalau saja tidak lengah dan tidur pasti kejadian ini tidak mungkin terjadi," ucapnya terisak. Reno merengkuh tubuh Mamihnya lebih masuk lagi ke dalam dekapannya. "Maafkan, Mamih. Mamih tak tahu apa yang terjadi setelah ini, Mamih semakin khawatir dengan kondisi Vivi. Mamih takut dia semakin depresi, Ren. Mamih takut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD