Janji!

1269 Words

Pak Hen tidak menjawab. Ia hanya masih terus memelukku erat. Perlahan, aku melepas pelukannya. "Pak, Anda belum menjawab pertanyaan saya." Mata pria itu nampak terpejam beberapa saat. Lalu terdengar suara helaan nafas beratnya. "Saya mau kita segera menikah." "Tapi Anda janji kan akan menghentikan semua dendam itu?" "Siapa yang dendam, Ziya? Saya hanya ingin hidup sama kamu. Kenapa kita malah membahas dendam?" "Anda yakin?" Pak Hen mengangguk. Lalu merapikan rambutku. "Yang saya tahu, saat ini saya ingin segera memiliki kamu, Ziya." "Temui keluarga saya." Aku akhirnya menjawab semua keinginan Pak Hen. Seperti saran Oma, jika ingin serius, maka aku harus membuat pria ini berani datang ke rumah orang tuaku. "Tidak masalah, asalkan kamu sudah setuju, aku sangat yakin dan percaya d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD