Di tengah meeting, Redy mendapatkan telepon dari Nila. Pria itu terpaksa meninggalkan Kirana sendirian di dalam ruangan meeting tersebut. Kirana hanya menoleh sesaat ketika melihat Redy menerima telepon seraya terburu-buru keluar dari dalam ruangan. Ada rasa kurang nyaman bergelayut dalam hati Kirana.
“Aku terlalu berlebihan, kenapa? Dia hanya menerima telepon lalu pergi tanpa menoleh kembali padaku. Begitu sederhana namun membuat hatiku tidak rela melihatnya seperti itu.” Ungkap dalam hati Kirana. Wanita itu masih duduk di kursi paling ujung, dialah yang membuka meeting satu jam lalu di dalam ruangan tersebut.
Bahkan sampai acara meeting selesai, Redy tak kunjung kembali. Kirana berdiri untuk mengemas beberapa berkas di atas meja. Semua karyawan telah meninggalkan ruangan beberapa men
