16

1225 Words

Sabtu ini niatku buat hibernasi gagal lagi. Aku diminta ratu iblis buat ke rumahnya. Si ratu sedang sakit flu, jadi nggak bisa ngasih makan anak-anaknya yang rada milih soal makanan. Iblis mini dan bos kecil masuk sekolah. Masalahnya si ratu menghubungiku jam lima pagi. Alhasil di saat matahari masih mengintip malu-malu dibalik awan Fajar, aku sudah berada di rumah Damai. Bukan jadi menantu cantik, tapi antik. "Oi, Pacar!" Damai manggil saat aku menyapu lantai rumahnya yang luas bak lapangan basket. "Apa?" sahutku. "Kata ibuk habis nyapu, buatin s**u anget ya. Habis itu masak sarapan buat Maudy dan Arin," jawab si iblis kecil sambil nyengir. "Iya," sahutku lalu melanjutkan menyapu. "Pacar," panggil Damai lagi. "Ap-.." Si iblis kecil tiba-tiba sudah di belakangku, memegang ujung ra

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD