Kelasku sedang jam kosong sejak pelajaran pertama hingga jam ketiga. Guru-gurunya pada gabut karena sedang ribet dengan urusan kelas 12. Aku yang berstatus sebagai ketua kelas pun harus mengontrol kelasku yang emang lebih bebas dari partikel gas. Jabatan ketua kelas itu nggak mudah, itu yang Fahri katakan dulu saat kutanya bagaimana rasanya menjadi ketua kelas di unggulan. Si batok kepala itu sempat menyarankan aku mundur saja dari jabatan sebagai ketua kelas IPS-2. "Lu cewek, Na! Jadi ketua kelas unggulan aja buat aku yang cowok, susahnya minta ampun apalagi jadi ketua kelas IPS. Kamu yakin mampu? Aku saranin kamu mundur saja biar wakil ketua kelasmu saja yang menggantikanmu. Dia kan cowok!" Begitu yang Fahri katakan waktu itu. Sayang, aku nggak bisa mundur. Aku terpilih karena aklamas

