Hari ini setelah bimbingan, Sari mampir ke kelas. Sepertinya dia tahu dari batok kelapa alias si Fahri kalau Sisil dkk merencanakan proses penembakan untuk Damai kemarin. Jadinya dia kepo dan langsung nyamperin aku. Erika, teman sebangkuku untungnya mengerti, dia mengizinkan Sari untuk duduk di tempatnya sementara dia hijrah sebentar ke kelas sebelah. Entah siapa yang dia temui di sana, soalnya setahuku teman Erika satu-satunya ya cuma aku doang. Sari memaksaku cerita, dari awal sampai akhir dan aku kepaksa cerita sebagian. Aku nggak cerita ke dia perihal aku ketemu kak Durroh, mantan kakak kelas Damai yang dulu sempat dia banting. Bisa gawat kalau dia tahu, bisa-bisa dia nyelidikin trus neror kak Durroh di wa. Sebenarnya, aku tahu kalau si ikan pirarucu itu masih suka wa Damai me

