Bab 14

1005 Words

Nia berkacak pinggang di hadapan pria yang sudah mengganggu tidur siangnya. Matanya yang tidak terlalu lebar di buat agar bisa terlihat melotot maksimal supaya pria di depannya tahu jika ia sedang marah. "Sakit mata?" Bima bertanya sambil mengangkat sebelah alisnya. Pertanyaan yang membuat emosi Nia merangkak naik sampai ke ubun-ubun. "Bapak kira ini lucu?" Nia mendesis menatap Bima tajam. "Bapak meminta saya datang untuk merawat putra bapak dengan alasan bapak sedang ada urusan. Lalu, apa ini?" tunjuknya pada papan catur di meja satpam. "Ini yang bapak maksud ada urusan?" Suara Nia nyaris melengking andai tidak ingat jika ia harus menjaga citranya. Bima menatap arah telunjuk Nia. Kemudian ia mengangguk sebagai jawabannya. Dirinya memang sedang bermain catur dengan salah satu sat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD